STRUKTUR DAN FUNGSI MAKROMOLEKUL
PETA KONSEP
Makromolekul merupakan
molekul besar yang terdiri atas banyak atom dan blok penyusun. Sebagian besar
makromolekul berupa polimer atau suatu molekul panjang yang
terdiri atas banyak blok penyusun identik, dan dihubungkan dengan ikatan-ikatan
kovalen. Blok penyusun dari suatu polimer adalah molekul kecil yang
disebut monomer. Monomer-monomer dihubungkan melalui suatu
reaksi kondensasi atau dehidrasi, sehingga dua
molekul dapat berikatan secara kovalen melalui pelepasan satu molekul air. Sel
hidup memiliki empat makromolekul, yaitu karbohidrat, lipid,
protein, dan asam nukleat.
1. Karbohidrat
Karbohidrat adalah
polihidroksi aldehida (golongan aldosa) atau polihidroksi keton
(golongan ketosa) dengan rumus molekul (CH2O)n. Karbohidrat
berfungsi sebagai bahan bakar (sumber energi), bahan penyusun struktur sel, dan
sumber energi. Karbohidrat merupakan polimer yang tersusun dari
monomer-monomer. Berdasarkan jumlah monomer yang menyusun polimer, karbohidrat
dapat digolongkan menjadi monosakrida, disakarida,
dan polisakarida.
2. Lipid
Lipid berfungsi
sebagai komponen struktural membran sel, cadangan bahan bakar (sumber energi),
lapisan pelindung, komponen vitamin, dan komponen hormon. Lipid bersifat hidrofobik,
yaitu sedikit atau tidak memiliki afinitas (ketertarikan) terhadap air. Senyawa
lipid yang paling penting bagi makhluk hidup adalah lemak, fosfolpid,
dan steroid. Senyawa lipid lainnya, yaitu sfingolipid, lilin, karotenoid (
sebagai bahan baku vitamin A), dan limonen dalam minyak lemon.
3. Protein
Protein merupakan
komponen penyusun sel yang meliputi sekitar 50% dari bobot kering sel tersebut.
Protein berfungsi sebagai dukungan struktural, penyimpanan, pergerakan,
transpor substansi tertentu, pengiriman sinyal, enzim, dan pertahanan untuk
melawan substansi asing. Molekul protein sangat beragam, baik struktur maupun
fungsinya. Manusia memiliki puluhan ribu jenis protein berbeda. Meskipun sangat
beragam, tetapi semua jenis protein merupakan polimer yang dibangun dari
kumpulan 20 jenis asam amino, yaitu glisin, alanin, valin, leusin, isoleusin,
metionin, fenilalanin, triptofan, prolin, serin, treonin, sistein, tirosin,
asparagin, glutamin, asam aspartat, asam glutamat, lisin, arganin, dan
histidin. Asam amino adalah molekul organik yang memiliki
gugus karboksil dan amino. Polimer asam amino disebut juga polpeptida. Suatu
protein terdiri atas satu atau lebih polipeptida. Setiap polipeptida spesifik,
karena memiliki urutan linier yang unik dari asam-asam amino tersebut.
Setiap jenis molekul
protein memiliki bentuk tiga dimensi atau konformasi unik. Namun bentuk
konformasi tersebut dapat berubah dari konformasi asli apabila terjadi
perubahan kondisi fisik dan kimiawi lingkungan protein tersebut, misalnya pH,
konsentrasi garam, dan suhu. Perubhan bentuk konformasi asli karena perubahan
kondisi lingkungan disebut denaturasi.
4. Asam Nukleat.
Asam Nukleat berfungsi
sebagai tempat penyimpanan sifat individu yang diwariskan, penyimpanan energi,
dan koenzim. Asam nukleat merupakan polinukleotida, yaitu suatu
polimer yang satuan penyusunnya adalah nukleotida. Nukleotida terdiri atas 3
komponen, yaitu basa nitrogen, pentosa (gula berkarbon lima), dan gugus fosfat.
Ada dua golongan basa nitrogen, yaitu pirimidin dan purin. Basa nitrogen
pirimidin terdiri atas timin (T), sitosin (S), dan urasil (U) sedangkan purin
terdiri atas Adenin (A) dan guanin (G).
Berdasarkan jenis
nukleotidanya, maka nukleat dibedakan menjadi dua macam, yaitu asam ribonukleat
(RNA) dan asam deoksiribonukelat (DNA). Molekul DNA dan RNA memiliki beberapa
perbedaan pokok. DNA hanya memilik satu macam jenis, sedangkan RNA memiliki
tiga macam jenis, yaitu m-RNA (mesengger RNA sebagai pembawa pesan), r-RNA (ribosomal RNA yang terdalapat dalam ribosom), dan t-RNA (transfer RNA untuk
membawa asam amino).
Nukleotida tidak
hanya terdapat dalam molekul DNA dan RNA, tetapi juga terdapat dalam molekul
lainnya sebagai penyimpanan energi dan koenzim. Molekul nukleotida penyimpinan
energi, misalnya adenosin monofosfat (AMP), adenosin difosfat (ADP), adenosin
trifosfat (ATP), guanosin monofosfat (GMP), guanosin trifosfat (GTP), sitidin
trisfosfat (STP), dan uridin monofosfat (UMP). Molekul nukleotida yang
digunakan koenzim, contohnya adalah nikotinamida adenin dinukleotida (NAD+),
flavin adenin dinukletoida (FAD, dan flavin mononukelotida (FMN).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar