Rabu, 29 Juli 2020

Keanekaragaman Organisme


KEANEKARAGAMAN ORGANSIME

Berbagai macam makhluk hidup dapat kita temui di dunia ini dan dari tiap-tiap makhluk hidup tersebut tidaklah sama. Setiap makhluk hidup diciptakan dengan ciri dan karakter masing-masing yang menjadikannya berbeda. Perbedaan yang dimiliki bisa dilihat dari berbagai sisi seperti bentuk, ukuran, warna, jumlah, dan lain sebagainya.Hal ini menjadi dasar keanekaragaman pada makhluk hidup.
Keanekaragaman yang terjadi di antara anggota spesies satu dengan spesies lainnya, atau di antara golongan-golongan di atas spesies satu terhadap yang lain, adalah keanekaragaman yang bersifat taksonomis, sehingga ciri bedanya dapat dipergunakan sebagai alat penunjuk spesies atau golongan di atas spesies.
Keanekaragaman juga merupakan dasar ciri-ciri dari benda hidup.Adanya keanekaragaman genetik merupakan hasil seleksi alam dari suatu spesies terhadap lingkungannya. Pada manusia memperlihatkan variasi pada ciri-ciri yang dapat dilihat dengan mudah melalui fenotip-fenotip atau penampilannya. Beberapa dari ciri-ciri yang nampak tersebut tidak mengalami seleksi alam, sehingga tetap ada sampai sekarang, dan dapat ditentukan oleh para ahli genetika melalui beragam cara.
Menurut Campbell, organisme dengan berbagai karakteristik homolog ada karena memiliki nenek moyang yang sama. Oleh karena itu, kita dapat mempelajari banyak hal tentang suatu spesies apabila kita mengetahui sejarah evolusinya. Misalnya, suatu organisme mungkin memiliki banyak kesamaan gen, jalur metabolik, dan protein struktural dengan kerabat-kerabat dekatnya (Campbell, 2010 Jilid 2)
Nama umum bagi organisme mengandung pengertian sehari-hari, namun nama itu juga bisa menyebabkan kerancuan. Masing-masing nama mengacu pada lebih dari satu spesies. Unit taksonomik tertentu pada tingkat jenjang apa pun disebut takson (jamak, taksa) (Campbell, 2010 Jilid 2).
Keanekaragaman hayati (biodiversitas) adalah keanekaragaman organisme yang menunjukan keseluruhan atau totalitas variasi gen, jenis dan ekosistem pada suatu daerah. Tingginya tingkat keanekaragaman hayati di permukaan bumi mendorong ilmuwan mencari cara terbaik untuk mempelajarinya, yaitu dengan klasifikasi (Campbell, 2010 Jilid 2).

1.    Keanekaragaman Gen
Gen atau nutfah adalah subtansi kimia yang menentukan sifat keturunan yang terdapat di dalam lokus kromosom. Dua individu yang memiliki struktur dan urutan gen yang sama, belum tentu memiliki bentuk yang sama pula karena faktor lingkungan mempengaruhi penampakan (fenotipe) atau bentuk. (Sri Pujiyanto, 2008)
Keanekaragaman tingkat genetik terjadi karena adanya keanekaragaman susunan gen. Jadi, perangkat gen itulah yang menentukan ciri dan sifat yang dimiliki oleh suatu individu. Contohnya? Ya perbedaan tipe rambut tadi. Adanya orang yang berambut keriting, lurus, ikal, itu terjadi karena adanya keanekaragaman tingkat genetik.
Salah satu contoh lainnya ada pada bunga mawar. Meski sama-sama bunga mawar dan mempunyai nama spesies Rosa hybrid, tetapi warna mahkota pada bunga mawar bisa berbeda. Hal ini karena susunan gen penyusun bunga mawar yang satu dengan bunga mawar yang lain berbeda.
Contoh lain juga terjadi pada lalat buah (Drosophila melanogaster). Kalau kita perhatikan dari gambar, meskipun sama-sama lalat buah, tapi mata lalat ini bisa berbeda, kan? Lalat yang satu berwarna merah, dan yang satunya berwarna putih. Ini pun menunjukkan bahwa adanya keanekaragaman genetik.

2.    Keanekaragaman Jenis
Spesies atau jenis memiliki pengertian individu yang memiliki persamaan secara morfologis, anatomis, fisiologis dan mampu saling kawin dengan sesamanya (inter hibridisasi) yang menghaslkan keturunan yang fertile (subur) untuk melanjutkan generasinya.Keanekaragaman jenis menunjukan seluruh variasi yang terdapat pada makhluk hidup antarjenis. (Sri Pujiyanto, 2008)
Berbeda dengan keanekaragaman tingkat genetik, keanekaragaman tingkat individu/spesies ini menunjukkan adanya jumlah dan variasi dari jenis-jenis organisme. Keanekaragaman ini bisa terjadi karena adanya pengaruh kandungan genetik dengan habitatnya.
Contoh dari keanekaragaman individu/spesies ini ada pada Arecaceae atau palem-paleman. Kalau kita perhatikan secara sekilas, bentuk fisik tanaman ini mirip, kan, Squad? Padahal, semuanya merupakan jenis/individu yang berbeda. Pohon aren, misalnya. Yang mempunyai nama latin Arenga pinnata dan Pinang yang nama latinnya Areca catechu. Selain itu, habitat pohon aren yang biasa tumbuh di pegunungan, mempunyai struktur daun yang jauh berbeda dengan pohon kelapa yang tumbuh di pantai. Perbedaan habitat inilah yang menyebabkan setiap tanaman tadi mempunyai ciri khusus dari tiap spesiesnya.

3.    Keanekaragaman Ekosistem
Ekosistem dapat diartikan sebagai hubungan atau interaksi timbal balik antara makhluk hidup yang satu dengan makhluk hidup yang lain dan juga antara makhluk hidup dan lingkungannya. Suatu lingkungan misalnya dihuni oleh satu jenis makhluk hidup saja, tetapi juga akan dihuni oleh jenis mekhluk hidup lain yang sesuai. Akibatnya, pada lingkungan tersebut akan dihuni berbagai makhluk hidup berlainan jenis yang hidup berdampingan (Sri Pujiyanto, 2008).
setiap ekosistem mempunyai keunikan dan ciri khasnya sendiri-sendiri. Keanekaragaman tingkat ekosistem menggambarkan jenis populasi organisme dalam suatu wilayah. Adanya keanekaragaman tingkat ekosistem ini ditunjukkan dengan adanya perbedaan faktor abiotik serta komposisi jenis populasi organismenya. dari tiap-tiap ekosistem di atas, semuanya memiliki perbedaan baik jenis tanaman yang hidup di sana, hewan-hewan, serta lingkungan yang saling memengaruhinya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

STRUKTUR BENTUK DAN FUNGSI PADA TUMBUHAN

Tumbuhan memiliki peran penting untuk kelangsungan kehidupan manusia. Tanpa tumbuhan, manusia dan hewan tidak akan memiliki udara segar untu...