KEANEKARAGAMAN ORGANSIME
Berbagai macam makhluk hidup dapat kita temui di dunia ini dan dari
tiap-tiap makhluk hidup tersebut tidaklah sama. Setiap makhluk hidup diciptakan
dengan ciri dan karakter masing-masing yang menjadikannya berbeda. Perbedaan
yang dimiliki bisa dilihat dari berbagai sisi seperti bentuk, ukuran, warna,
jumlah, dan lain sebagainya.Hal ini menjadi dasar keanekaragaman pada makhluk
hidup.
Keanekaragaman yang terjadi di antara anggota spesies satu dengan spesies
lainnya, atau di antara golongan-golongan di atas spesies satu terhadap yang
lain, adalah keanekaragaman yang bersifat taksonomis, sehingga ciri bedanya
dapat dipergunakan sebagai alat penunjuk spesies atau golongan di atas spesies.
Keanekaragaman juga merupakan dasar ciri-ciri dari benda hidup.Adanya
keanekaragaman genetik merupakan hasil seleksi alam dari suatu spesies terhadap
lingkungannya. Pada manusia memperlihatkan variasi pada ciri-ciri yang dapat
dilihat dengan mudah melalui fenotip-fenotip atau penampilannya. Beberapa dari
ciri-ciri yang nampak tersebut tidak mengalami seleksi alam, sehingga tetap ada
sampai sekarang, dan dapat ditentukan oleh para ahli genetika melalui beragam
cara.
Menurut
Campbell, organisme dengan berbagai karakteristik homolog ada karena memiliki
nenek moyang yang sama. Oleh karena itu, kita dapat mempelajari banyak hal
tentang suatu spesies apabila kita mengetahui sejarah evolusinya. Misalnya,
suatu organisme mungkin memiliki banyak kesamaan gen, jalur metabolik, dan
protein struktural dengan kerabat-kerabat dekatnya (Campbell, 2010 Jilid 2)
Nama umum bagi
organisme mengandung pengertian sehari-hari, namun nama itu juga bisa menyebabkan
kerancuan. Masing-masing nama mengacu pada lebih dari satu spesies. Unit
taksonomik tertentu pada tingkat jenjang apa pun disebut takson (jamak, taksa)
(Campbell, 2010 Jilid 2).
Keanekaragaman
hayati (biodiversitas) adalah keanekaragaman organisme yang menunjukan
keseluruhan atau totalitas variasi gen, jenis dan ekosistem pada suatu daerah.
Tingginya tingkat keanekaragaman hayati di permukaan bumi mendorong ilmuwan
mencari cara terbaik untuk mempelajarinya, yaitu dengan klasifikasi (Campbell,
2010 Jilid 2).
1. Keanekaragaman Gen
Gen atau nutfah
adalah subtansi kimia yang menentukan sifat keturunan yang terdapat di dalam
lokus kromosom. Dua individu yang memiliki struktur dan urutan gen yang sama,
belum tentu memiliki bentuk yang sama pula karena faktor lingkungan
mempengaruhi penampakan (fenotipe) atau bentuk. (Sri Pujiyanto, 2008)
Keanekaragaman tingkat genetik terjadi karena adanya
keanekaragaman susunan gen. Jadi, perangkat gen itulah yang menentukan ciri dan
sifat yang dimiliki oleh suatu individu. Contohnya? Ya perbedaan tipe rambut
tadi. Adanya orang yang berambut keriting, lurus, ikal, itu terjadi karena adanya
keanekaragaman tingkat genetik.
Salah satu contoh lainnya ada pada bunga mawar. Meski
sama-sama bunga mawar dan mempunyai nama spesies Rosa hybrid, tetapi warna
mahkota pada bunga mawar bisa berbeda. Hal ini karena susunan gen penyusun
bunga mawar yang satu dengan bunga mawar yang lain berbeda.
Contoh lain juga terjadi pada lalat buah (Drosophila melanogaster). Kalau kita perhatikan dari gambar, meskipun sama-sama
lalat buah, tapi mata lalat ini bisa berbeda, kan? Lalat yang satu berwarna
merah, dan yang satunya berwarna putih. Ini pun menunjukkan bahwa adanya
keanekaragaman genetik.
2.
Keanekaragaman
Jenis
Spesies atau
jenis memiliki pengertian individu yang memiliki persamaan secara morfologis,
anatomis, fisiologis dan mampu saling kawin dengan sesamanya (inter
hibridisasi) yang menghaslkan keturunan yang fertile (subur) untuk melanjutkan
generasinya.Keanekaragaman jenis menunjukan seluruh variasi yang terdapat pada
makhluk hidup antarjenis. (Sri Pujiyanto, 2008)
Berbeda dengan keanekaragaman tingkat genetik, keanekaragaman
tingkat individu/spesies ini menunjukkan adanya jumlah dan variasi dari
jenis-jenis organisme. Keanekaragaman ini bisa terjadi karena adanya pengaruh
kandungan genetik dengan habitatnya.
Contoh dari
keanekaragaman individu/spesies ini ada pada Arecaceae atau palem-paleman.
Kalau kita perhatikan secara sekilas, bentuk fisik tanaman ini mirip, kan, Squad? Padahal, semuanya merupakan
jenis/individu yang berbeda. Pohon aren, misalnya. Yang mempunyai nama latin Arenga pinnata dan Pinang yang nama
latinnya Areca catechu. Selain
itu, habitat pohon aren yang biasa tumbuh di pegunungan, mempunyai
struktur daun yang jauh berbeda dengan pohon kelapa yang tumbuh di pantai. Perbedaan
habitat inilah yang menyebabkan setiap tanaman tadi mempunyai ciri khusus dari
tiap spesiesnya.
3.
Keanekaragaman
Ekosistem
Ekosistem dapat
diartikan sebagai hubungan atau interaksi timbal balik antara makhluk hidup
yang satu dengan makhluk hidup yang lain dan juga antara makhluk hidup dan
lingkungannya. Suatu lingkungan misalnya dihuni oleh satu jenis makhluk hidup
saja, tetapi juga akan dihuni oleh jenis mekhluk hidup lain yang sesuai.
Akibatnya, pada lingkungan tersebut akan dihuni berbagai makhluk hidup berlainan
jenis yang hidup berdampingan (Sri Pujiyanto, 2008).
setiap ekosistem mempunyai keunikan dan ciri khasnya
sendiri-sendiri. Keanekaragaman tingkat ekosistem menggambarkan jenis populasi
organisme dalam suatu wilayah. Adanya keanekaragaman tingkat ekosistem ini ditunjukkan
dengan adanya perbedaan faktor abiotik serta komposisi jenis populasi
organismenya. dari tiap-tiap ekosistem di atas, semuanya memiliki
perbedaan baik jenis tanaman yang hidup di sana, hewan-hewan, serta lingkungan
yang saling memengaruhinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar